Makna Pendidikan dan moral dalam peristiwa Kurban

Sebuah refleksi, perlu kiranya ditradisikan dalam setiap momen ritualitas keagamaan, termasuk Idhul Adha yang telah kita rayakan pada tanggal 10 Dulhijjah 1423 H. Kegiatan tersebut paling tidak mengingatkan kita pada momen-momen penting keagamaan, lebih dari itu kita dapat me-reinterpretasi dan me-rekonstruksi nuansa-nuansa historis dan makna-makna subtansial yang terkandung di dalamnya. Sebuah ritualitas keagamaan akan menjadi “kegiatan“ ritualistik semata jika kita tidak menemukan makna subtansi dibalik kegiatan ritualistik tersebut, jika demikian, makna agama akan tereduksi dari maknanya yang universal, agama hanya dipahami sebagai ritus-ritus yang sifatnya temporal dan “tanpa makna”, sebab itu melalui tulisan ini kita bersama-sama berusaha me-reflkesi makna pendidikan dan moral yang terkandung dalam peristiwa Idhul Adha.

Suatu peristiwa dramatis yang dialami keluarga Nabi Ibrahim, peristiwa pencarian seorang manusia akan kejatian Dzat Yang Maha Kuasa, peristiwa keajaiban yang menandai secara riil kasat mata kekuasaan Allah, yang sulit dijangkau oleh kemampuan nalar manusia, sehingga setiap mereka yang mengenang dengan empati dan tergetar oleh kisah ini. Inilah peristiwa “pengorbanan” seorang hamba kepada Kholiqnya, peristiwa tersebut sebagaimana yang kisahnya diabadikan dalam kitab suci al-Quran Surat al-Shaffat ayat 100-111.

Membaca kisah yang menyentuh hati itu timbul pertanyaan dalam diri kita; Mengapa Nabi Ibrahim tega atau sampai hati bertindak mengorbankan seorang bocah, puteranya sendiri, yang telah lama didambahkan, yang hanya diperoleh Ibrahim setelah beliau berusia lanjut ? Mengapa pula Ismail, si bocah, sang putera, dengan penuh pasrah kepada Allah menyerahkan dirinya kepada ayahnya untuk dikorbankan ? Tidak lain karena Ibrahim dan Ismail menyadari bahwa hidup ini tidak mempunyai arti apa-apa kecuali jika mempunyai makna dan tujuan. Karena mereka percaya bahwa di dalam semangat berkorban itulah makna dan tujuan hidup ini mereka temukan. Serta menginsafi bahwa makna dan tujuan hidup yang benar ada dalam ridha Allah.

File lengkapnya ada disini

Terimakasih Atas Kunjungan Anda

Judul: Makna Pendidikan dan moral dalam peristiwa Kurban
Ditulis oleh Unknown
Rating Blog 5 dari 5
Item Reviewed: Makna Pendidikan dan moral dalam peristiwa Kurban
Semoga artikel Makna Pendidikan dan moral dalam peristiwa Kurban ini bermanfaat bagi saudara. Silahkan membaca artikel kami yang lain.
Ping your blog, website, or RSS feed for Free

0 komentar:

Post a Comment

Silahkan berkomentar yang baik, jangan spam/ SARA
Boleh masang link asal jangan LiveLink, karena pasti saya hapus... THANKS

 
Copyright © Celotehan Warung Kopi