Upaya Guru Agama Dalam Menanggulangi Kenakalan Remaja/Siswa (Studi Kasus di SMP Wahid Hasim Sumber Wudi Karanggeneng Lamongan)

Remaja adalah masyarakat yang akan datang. Dapat di perkirakan bahwa gambaran kaum remaja sekarang adalah pencerminan masyarakat yang akan datang, baik buruknya bentuk dan susunan masyarakat, bangunan moral dan intelektual, dalam penghayatan ilmu agama, kesadaran kebangsaan, dan derajat kemajuan prilaku dan kepribadian antara sesama masyarakat yang akan datang tergantung kepada remaja sekarang, dan harapan dimasa yang akan datang terletak pada putra putrinya, sehingga hampir setiap orang berkeinginan agar putra putrinya kelak menjadi orang yang berguna.

Namun kenyataan telah menunjukkan bahwa perubahan zaman yang ditamdai dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan tehnologi selalu mengakibatkan perubahan sosial. Dalam menghadapi situasi yang demikian remaja sering kali memiliki jiwa yang sensitif, yang pada akhirnya tidak sedikit para remaja yang terjerumus ke hal-hal yang bertentangan dengan nilai-nilai moral, norma agama, norma sosial dan norma hidup di masyarakat yang akhirnya remaja cenderung melakukan tindakan yang tidak pantas.

Bertitik tolak dari permasalahan tersebut diatas, mendorong penulis untuk mengadakan penelitian tentang kenakalan remaja yang masih bersetatus siswa di SMP Wahid Hasim Sumber Wudi Karanggeneng Lamongan, mengingat betapa pentingnya peran remaja sebagai generasi muda bagi masa depan bangsa, untuk mengetahui bentu/jenis-jenis kenakalan, hal-hal yang menjadi penyebab kenakalan itu terjadi dan upaya guru agama dalam menanggulanginya.

Dalam pembahasan skripsi ini, jenis penelitian yang penulis gunakan adalah penelitian kualitatif yang menggunakan pendekatan studi kasus, sedangkan dalam pengumpulan data diperlukan metode observasi, interview dan dokumentasi. Dan dalam menganalisa data yang terkumpul penulis menggunakan analisis deskriptif kualitatif.

Hasil penelitian secara ringkas menunjukkan bahwa bentuk/jenis-jenis kenakalan siswa SMP Wahid Hasim Sumber Wudi Karanggeneng Lamongan tergolong kenakalan ringan yang tidak sampai melanggar hukum. Dan hal-hal yang menjadi penyebab kenakalan siswa adalah karna pengaruh lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, lingkungan masyarakat. Sedangkan upaya yang dilakukan oleh guru agama menggunakan upaya Preventif, represif, kuratif dan rehabilitasi.

Sedangkan untuk saran, penulis menyarankan kepada guru agama untuk meningkatkan kerja sama dengan sesama guru maupun pihak terkait dalam mengelolah pendidikan, pihak sekolah lebih meningkatkan pengawasan terhadap siswanya, adanya kerja sama antara guru, orang tua dan masyarakat. Untuk para siswa agar benar-benar menyiapkan mentalnya dalam mengahdapi arus globalisasi dengan cara lebih mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Download file lengkap disini

Guru Yang Profesional Dan Efektif (Sebuah kajian teoritis-praktis tentang profesionalitas dan efektifitas guru)

Profesionalisme merupakan paham yang mengajarkan bahwa setiap pekerjaan harus dilakukan oleh orang yang profesional. Orang profesional adalah orang yang memilii profesi. Cece wijaya mengatakan bahwa profesi adalah suatu jabatan atau pekerjaan yang menuntut keahlian dari para anggotanya. Artinya bahwa pekerjaan itu tidak dapat dikerjakan oleh sembarang orang yang tidak terlatih dan tidak dipersiapkan secara khusus untuk melakukan pekerjaan tersebut ( Cwece Wijaya, 1994: 1). Sementara menurut Nana Sujana bahwa pekerjaan yang bersifat profesional adalah pekerjaan yang hanya dapat dikerjakan oleh mereka yang secara khusus dipersapkan untuk itu (Ibid, 23).

Adapun ciri-ciri keprofesionalan menurut G. Westby Gibson adalah sebagai berikut :
a) Pengakuan masyarakat atas layanan tertentu yang hanya dapat dilakukan oleh sekelompok pekerja yang dikategorikan sebagai profesi .
b) Dimilikinya sekumpulan bidang ilmu yang menjadi landasan sejumlah teknik dan prosedur yang unik.
c) Diperlukannya persiapan yang sengaja dan sistematik sebelum orang itu melakukan pekerjaan profesional.
d) Dimilikinya organisasi yang disamping melindungi kepentingan angotanya dari saingan kelompok luar, juga berfungsi tidak saja menjaga, tapi sekaligus meningkatkan kualitas layanan pada masyarakat. Termasuk tindak etis profesional terhadap anggotanya. 

Dari ciri-ciri tersebut yang menjadi masalah utama pekerjaan profesi adalah implikasi dan konsekwensi jabatan terhadap tugas dan tanggungjawabnya (M, Usair Usman, 1989: 4).

Download makalah lengkap disini

The Correlation Between Reading Habit And Achievement In Reading Comprehension Of The Second Years Students At Mtsn Aryojeding Rejotangan Tulungagung

Umah, Rohmatul, Nim: 3213993047, The Correlation Between Reading Habit And Achievement In Reading Comprehension Of The Second Years Students At Mtsn Aryojeding Rejotangan Tulungagung, STAIN Tulungagung, English Departement, Advisor: Drs. Maftukhin, M. Ag., NIP. 150 299 943.
Key Words: Reading habit, achievement reading comprehension

This study was conducted to know the students reading habit and the students achievement ini reading comprehension and correlation between the two variable. There were two problems: How high are the students achievement ini reading comprehension? Is there ani correlation between reading habit and achievement in reading comprehension?

This study was conducted to improve whether there was a correlation between reading habit and achievement in reading comprehension for the second year of MTsN Aryojeding Rejotangan Tulungagung.
The subject of this study were 50 students of the second years students of MTsN Aryojeding Rejotangan Tulungagung. They were considered as the sample of the whole population.
It was assumed that reading habit in english was very important in learning English. As doing assigments or home works, preparing the lesson at home, using a spare time for reading etc. it would be useful for improvement of their ability in reading comprehension.

This study was to verify the hypothesis that there was a positive correlation between reading habit and achievement in reading comprehension. This study was obtained by field research. By giving questionare and a reading comprehension test.

The data of this study were collected by questionare and records of the students achievement in reading comprehension the questionare consist of 20 items and each item consist of four options, and achievement in reading comprehension consist 20 item test.

The statistict of this study was computed by means of rxy was 0,662, which was larger than level of significant of 0,05 = 0,279. The result showed that there was a positive correlation between reading habit and achievement in reading comprehension.
The writer than give suggestion on how to make students better than in English through the teaching of reading comprehension.

Download full thesis Here

قضايا الدعوةفى إندونيسيا وحلولها

الخلفيات.
فى حوالى سنة 1400م وزيادة هناك الداعية المشهور المسمى بمولانا مالك إبراهيم , وهو أول من أدخل الإسلام فى جزيرة جاوى وقبل ذلك سكان الجزيرة معظمهم متمسكين بدين الهند والبوذى تابعين لأباءهم وأجدادهم الذين كانوا على ذلك الاعتقاد. والحمد لله بمشيئة الله نجح هو ونجح من بعده الذين يقومون الدعوة لإعلاء كلمة الله , المشهورين بالأولياء التسعة , بدليل ان نتيجة الدعوة مكثفة ومستمرة بقدرة الله تعالى حيث أن معظم سكانها متمسكين بدين الإسلام كما عرفنا الآن .

نظرا الى أساليب الدعوة التى قد استعملها هؤلاء الأولياء التسعة , منها عدم تغييلر بعض العادات والتصرفات التى قد جرت بها المجتمع , هذه الأشياء كلها تؤدى الى ظهور البدع خاصة فىالتصرفات العبودية عند عوام الناس , لقصورهم فى العلم والمال ولأنهم تحت سلطة الملوك والهولندا .

الحمد لله نشكرهم شكرا جزيلا وجزاهم الله خير جزاء على فيض جهودهم وتضحياتهم لإعلاء كلمة الله ابتغاء مرضاة الله مع أن الشرك منتشر حين ذاك .

أصلا أن هذه الأمور لاتؤدى الى حد الخطورة ولا تؤدى الى أي مشكلة أو قضية ,لو كانت تمشىعلى اعتدال دون تفريط ولا إفراط ومع لزوم الإعتماد بالكتاب والسنة . ولكن لجهل سكانها ولضعف تربيتها ولشدة حبهم بالدنيا ولإتباعهم بالعادات والأهواء , هذه كلها تؤدى الى ظهور ما يسمى بالتقاليد العمياء عند أكابر العلماء دون أن يعتمد على صحة الدلائل والبراهين ,ويتولد من ذلك بروز البدع المخالفة للشريعة .

Download file lengkap disini

The Comparative Study On The Students' English Competence Between Class Four And Class Three Intensive At Pondok Modern Babussalam Madiun 2003/2004

Moh. Bahrun Mustofa, NIM: 3213003037, The Comparative Study On The Students' English Competence Between Class Four And Class Three Intensive At Pondok Modern Babussalam Madiun 2003/2004, A Thesis, Submitted to The English Departement of STAIN Tulungagung, Under Supervision of Dra. Hj. Retno Indayati, M. Si., 2004.

Key Trem: English Competence, Class Four, Class Three Intensive

English is an international lingua franca had become the global communication device, and widely spoken by so many people in all six continents, and in so many areas of every day life that is roll as the language of the world might seem assured and permanent. Any body can in principle contact any body else any where in the world, but in practice they can do this, only if they are sufficiently proficient in English Pondok Modern Babussalam. That was declared in 1986 has been taking a deep an attention toward teaching of foreign language, especially Arabic and English, but since it is establishment, Pondok Modern Babussalam has applied Arabic and English as the daily conversation language and teaching medium up to this present time.

Statement of Problem: 1. What the difference between class four and class three intensive at Pondok Modern Babussalam? 2. What is the leaning teaching process in both two class? 3. Are they any difference of the student competence in reading, speaking, listening and writing, between them at Pondok Modern Babussalam?

Download full files HERE

Purpose of Study: 1. To know whether there is a different class four and class three at Pondok Modern Babussalam in English competent. 2. To know the English teaching leaning process in both two classes. 3. To know whether there is difference of the student competence in reading, speaking, listening and writing between class three intensive and class four at Pondok Modern Babussalam.

Research Methodology: 1. Research Design: descriptive quantitative, 2. Population: All students of class four and class three intensive. 3. Sampling Technique: purposive random sampling. 4. Sample: Take 50% from class four and class three intensive. The total numbers are 40 students. 5. Method of Data Collection: observation and the test. 6. The Procedure Of Collecting Data: documentation, interview and observation. 7. Try Out of Test’s Questions: presented. 8. Technique of Analysing Data: statistical analysis. 

The result of study: 1. The student of class four and class three intensive different of formally school. 2. There is significant difference between class four and class three intensive at teaching learning process. 3. The significant different in English competence between class four and class three intensive student of KMI appears in listening and writing.

Konsep Pengentasan Kemiskinan Dalam Pandangan Yusuf Qaradhawi

Masalah kemiskinan dan kaum fakir bukanlah masalah baru. Sejak dahulu, berbagai agama dan aliran filsafat mencoba memecahkannya untuk mengakhiri penderitaan kaum fakir. Bagi negara-negara berkembang yang mayoritasnya terdiri dari negara-negara muslim, kemiskinan merupakan masalah sehari-hari yang hampir tidak disadari. Krisis ekonomi yang melanda dunia, khususnya benua Asia, membuka mata lebar-lebar betapa sebenarnya negara kita Indonesia yang muslim dan mayoritas negara-negara muslim lainnya, teramat sangat miskin. 

Ini bertentangan sekali dengan ajaran Islam yang sangat memerangi kemiskinan. Islam tidak sekedar memandang kemiskinan sebagai masalah, bahkan menganggapnya sebagai musibah yang harus dilenyapkan. Kemiskinan adalah ancaman serius bagi aqidah. Seorang ulama salaf mengatakan: ”Bila seorang miskin pergi ke suatu negeri, maka kekafiran akan berkata kepadanya, bawalah aku bersamamu”. Rasulullah saw. sebagaimana yang diriwayatkan oleh Abu Na’im dari Anas bersabda: “Kemiskinan dapat mengakibatkan kekafiran”. Dalam riwayat Abu Dawud Rasulullah berdo’a mohon perlindungan dari kemiskinan dan kekafiran, seorang sahabat bertanya: “Apakah keduanya sederajat?” Rasulullah saw. menjawab: ”Ya, sederajat”. Sayyidina Ali r.a. dalam satu statemennya yang masyhur mengatakan, “Seandainya kemiskinan itu berwujud seorang laki-laki maka aku akan membunuhnya”.

Download file lengkap disini

Strategi Peningkatan Moral Etika Kebangsaan : Dari Kesenjangan Sosial Menuju Masyarakat Madani

Hakekat Pembangunan Nasional adalah pembangunan manusia Indonesia seutuhnya dan pembangunan seluruh masyarakat Indonesia, dengan Pancasila sebagai dasar, tujuan dan pedoman pembangunan nasional. Pembangunan Nasional dilaksanakan di seluruh tanah air dan tidak hanya untuk suatu golongan/sebagian dari mayarakat.

Pembangunan Nasional adalah pembangunan dari, oleh dan untuk masyarakat, dilaksanakan di semua aspek kehidupan bangsa yang meliputi aspek politik, ekonomi, sosial budaya, dan aspek pertahanan keamanan, dengan senantiasa merupakan perwujudan wawasan nusantara serta memperkokoh ketahanan nasional. Bagi bangsa ini pembangunan yang dicitakan adalah pembangunan yang bersifat komprehensif, tidak parsial. Landasan utamanya tentu sistem sosial budaya yang kuat dan terpelihara.

Berbicara tentang strategi pembangunan dan kesejahteraan masyarakat tentunya tidak bisa melepaskan diri dari pembicaraan masalah ekonomi politik. Keadaan bisnis di Indonesia saat ini sedang mengalami pergeseran pola dari bisnis yang tertutup (hanya mengandalkan faktor Kolusi dan Nepotisme) menuju arah keterbukaan atau transparansi (Persaingan bebas yang mengandalkan efisiensi dan efektitas). Hal tersebut disebabkan adanya perubahan makroekonomi  politik di Indonesia. Pada sektor makroekonomi terjadi stagnasi, dengan ditandai melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dollar, tingkat suku bunga yang tinggi, laju inflasi yang tinggi dan berdampak pada penurunan daya beli masyarakat. Sedang pada sektor politik, terjadinya pergantian presiden yang diikuti dengan gerakan pembaharuan politik dengan model demontrasi jalanan, pendirian partai-partai politik dan maraknya berita kerusuhan rasialis dan masalah lainnya.

Download file lengkap disini

Analisis Interpretatif Pada Interrelasi Internet Dan Individu Dalam Perspektif Teori Medan Lewin (Sebuah Tinjauan Psikologis Pengaruh Cybersex terhadap Perilaku Seks User)


1.1  Latar Belakang
Kemajuan dalam bidang teknologi telah membawa ke kondisi yang berbeda dengan yang sebelumnya. Mobilitas kehidupan pun kian cepat seiring dengan kemajuan teknologi tersebut. Jarak dan waktu yang dulu menjadi masalah saat ini sudah dapat dipecahkan, alokasi biaya yang sering menjadi hambatan semakin lama dapat dikurangi dengan kemajuan yang ada.
Teknologi yang saat ini menjadi pilihan, baik dari segi bisnis dan kecanggihannya adalah internet. Dilihat dari jumlah penduduk Indonesia dan derasnya arus informasi, membuat e-commerce dan internet membawa prospek  cerah. Menurut Juoro (2001), sebagaimana dikutip oleh Debbi (2002: 1), saat ini saja terdapat sekitar 5,6 juta sambungan internet yang melayani jutaan user.
Menurut Dadang (2000) sebagaimana dikutip oleh Debbi (2002: 1) di balik kemudahan, kecanggihan dan kepraktisan internet, ada banyak sisi negatif yang mengiringinya. Kecanduan akan internet juga akan menimbulkan kejahatan baru bagi para pengaksesnya. Alasan ini didasarkan dari banyaknya informasi negatif yang bisa menyebabkan kemerosotan moral dan perilaku para pengaksesnya. Informasi negatif tanpa sensor tidak terbendung di internet saat ini salah satunya adalah layanan situs porno yang merupakan satu dari sekian banyak sarana cybersex.
Fenomena dibalik menjamurnya layanan situs berbau seks dan meningkatnya pengguna jasa ini mulai dari situs web sampai ruang obrolan (chattroom) porno, berpengaruh serius pada dorongan seksual pengakses. Ini terjadi karena pengakses tidak mampu menahan dorongan seksual karena sajian seks menjadi online. Artinya kapan saja orang dapat dengan mudah mengakses gambar-gambar atau adegan porno tersebut (Debbi, 2002: 2).
                  Marlinata (2000) sebagaimana dikutip oleh Debbi (2002: 2) mengatakan bahwa pornografi sangat berpengaruh terhadap perangsangan libido seksualitas. Pasalnya, pornografi hanya menampilkan yang serba wah dan tak pernah menjelaskan apa apa itu penyakit kelamin, patologi dan cacat, serta impotensi.

Download file lengkap disini

Kepemimpinan Kyai di Perkotaan


A. Latar Belakang Masalah  

Kiai adalah sosok yang sangat unik dan menarik untuk diteliti dan dikaji. Kiai sebagai sebutan bagi elit agama, selalu dalam perdebatan yang terus-menerus dan tidak kunjung usai. Kiai sebagai obyek penelitian, telah banyak melahirkan karya-karya ilmiah dan menelorkan kajian-kajian yang mendalam. Di kalangan peneliti, banyak sekali yang mengangkat tema-tema kiai dan mencetuskan pelbagai teori-teori baru. Hal ini merupakan indikator yang mengindikasikan bahwa kiai itu adalah profil yang memiliki daya tarik yang sangat tinggi dan merupakan tema yang tidak akan pernah kering. 

          Kiai, sebagai sebutan kehormatan bagi elit agama khususnya di Jawa, masih sering diperdebatkan; lebih-lebih jika dikaitkan dengan politik. Sebagian kalangan berpendapat bahwa kiai seharusnya cukup berperan sebagai pengayom umat, terutama dalam kehidupan beragama. Oleh karena itu, lebih tepat jika ia menghindarkan diri dari kegiatan politik. Ada pula yang mengatakan sebaliknya, tidak ada alasan kiai meninggalkan politik praktis, sebab berpolitik merupakan bagian dari kehidupan agama itu sendiri (Suprayogo, 1998: 61). Semuanya itu membuktikan bahwa intensitas kepedulian kiai dalam politik ternyata masih ada.
 
Download file lengkap disini

Analisis Komparatif Antara Verb Dalam Bahasa Inggris Dan Fi'il Dalam Bahasa Arab

Mahmudah, Imro’atul, 2003, Registered Number: 3213993020, Thesis, The Comparative Analyze Between Verb in English Language and Fi'il in Arabic Language. Faculty: Tarbiyah (Education), Departement: English Language Departement of Education, State College of Islamic Tulungagung, Advisor: Drs. H. Akhyak, M. Ag.
Key word: Camparison, Verb in Englis Language,  Fi'il in Arabic Language.
Research Problem: 1. What is the similarity between verb in English and fi'il in Arabic? 2. What is the differentiation between verb in English and fi'il in Arabic? 3. How is the comparison between verb in English and fi'il in Arabic?.
The usage of research autcome: 1. Theoretically, this result is expected to be a gift of science especially in English and Arabic language. 2. practically, this thesis can be useful for the learner and the teacher or even for the people commonly whose learn about those both language.
Research Procedure: 1. Kind of research: Literature or library research. 2. Sourch of data: All of data source and information about verb in English and fi'il in Arabic language. 3. Collection data method: Using library research approach and documentation method.  4. Analysis data technique: qualitative analysis data by using reflective thinking process and comparison method.
The result of analysis: 1. The is some basic similarity between verb in English language and fi'il in Arabic language. 2. There is some significant differentiation between verb in English language and fi'il in Arabic language. There’s various camparable between verb in English language and fi'il in Arabic language.
Suggestion: 1. For the faculty, It’s better to add some literature about English language and fi'il in Arabic language in order to  enlarge these analysis. 2, for the learners and the teacher, they must study about the similary and the differentiation about structure and grammar both language in order to become a good speaker in English language or Arabic one.

Download file lengkap disini

تأثيرعملية التدريس على المهارات اللغوية بالمدرسة العالية الإسلام جورسان ملارك فونوروغوالسنة الدراسية 2004-2005-

مقدمة
أ. خلفية البحث

كل الإعلام الذى سيطرح به إلى الآخرين سواء كان شفهيا أم تحريريا بحاجة إلى الطرق وطريقة الأداء الجيدة حتى تقبل قبولا حسنا لدى الآخرين . لذلك فإن الطريقة الجيدة لا بد أن تبنى من المدخل الجيد لأنه هو الإطار العام للطريقة. انطلاقا من هذا فإن ميادين التربية والتعليم تحتاج إلى الطريقة الصحيحة حتى تسير طريقة إيصال التعليمات كما يلزم . لأننا كما عرفنا أن معظم الأنشطة في ميادين التعليم والتدريس هو إيصال التعليمات على صورة المواد التعليمية .

ولأنه أصبح من بعض ميادين التربية فإن تعليم اللغة العربية وتعلمها بحاجة إلى طريقة صحيحة ومنهج صحيح فى أدائه . فإنه كما هو معلوم لدينا أن اللغة العربية تعد لغة صعبة لدى معظم الأبناء فى إندونيسيا . ومن أسبابها هو صعوبة تعلم كل ما يتعلق بهذه اللغة من طريقة كتابتها ونطقها وقراءتها وقواعدها إلى صياغ جملها. وبالإضافة إلى ذلك فمنذ صغرهم إلى سن الدراسة

Download file lengkap disini

Inventarisasi Alga Hijau Bentuk Koloni di Rawa Senggreng Kecamatan Sumberpucung Kabupaten Malang


Siti Muslimah. 2002. Inventarisasi Alga Hijau Bentuk Koloni di Rawa Senggreng Kecamatan Sumberpucung Kabupaten Malang. Skripsi. Program Studi Biologi Jurusan MIPA STAIN MALANG. Pembimbing Drs. Sulisetijono Msi.
Kata Kunci: Inventarisasi, Alga hijau bentuk koloni, rawa Senggreng.

Alga hijau sebagian besar hidup di perairan tawar dengan bentuk talus berupa sel tunggal, filamen, koloni bukan filamen dan pseudoparenkim. Di perairan alga hijau bentuk koloni dapat bersifat plankton atau bentos yang menempel pada tumbuhan, pasir, batu, lumpur dan hewan.
Rawa Senggreng merupakan suatu tempat genangan air tawar yang permanen, Dengan kondisi tersebut dapat diduga bahwa alga hijau bentuk koloni kemungkinan besar dapat hidup dan ditemukan di rawa Senggreng.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui marga-marga alga hijau bentuk koloni yang ditemukan di rawa Senggreng dan marga yang paling sering ditemukan dalam setiap strata stasiun.
Penelitian ini menggunakan metode survei, data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif eksploratif dengan menggunakan kunci identifikasi alga menurut Smith (1950).
Populasi dalam penelitian ini adalah semua marga alga hijau bentuk koloni yang hidup di rawa Senggreng. Sampel penelitian ini adalah semua marga alga hijau bentuk koloni yang terdapat dalam 300 ml air dan yang menempel pada 5 potong, batang dan tangkai daun eceng gondok dan batang kangkung yang diambil dari setiap strata stasiun.
Pengambilan sampel dilakukan pada bulan Maret sampai Mei 2002. Lokasi penelitian dibagi menjadi 5 stasiun yang masing-masing dibagi menjadi 3 strata yaitu permukaan, kedalaman 0,5 meter dan epifit pada batang dan tangkai daun eceng gondok serta batang kangkung dan setiap strata diambil 3 tempat secara acak. Pengambilan sampel plankton dengan menggunakan botol kaca, sedangkan sampel epifit diambil dengan cara menyikat seluruh permukaan batang dan tangkai daun eceng gondok serta kangkung.
Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa di rawa Senggreng ditemukan Enam alga hijau bentuk koloni. Marga-marga tersebut adalah: Volvox, Gonium, Sphaerocystis, Gloeocystis, Tetraspora dan Stephanosphaera. Marga yang paling sering ditemukan adalah Volvox dan Tetraspora
Download file lengkap disini

Analisis Peran Gender Bagi Perempuan Dalam Pendidikan ISLAM

Mukotimah, NIM: 3211983110/3110, 2002, Analisis Peran Gender Bagi Perempuan Dalam Pendidikan Islam, Skripsi, Program Studi: Pendidikan Agama Islam, Jurusan: Tarbiyah, Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Tulungagung, Pembimbing: Drs. Achmad Patoni, M.Ag.

Permasalahan: 1. Bagaimana konsep kesetaraan gender? 2. Bagaimana strategi pengembangan pendidikan dalam Islam ? 3. Bagaimana peran gender dalam Pendidikan Islam ?
Tujuan Penelitian: 1. Untuk mengetahui konsep peran dan kesetaraan gender dalam Islam. 2. Untuk mengetahui strategi pengembangan pendidikan Islam terhadap konsep peran dan kesetaraan gender. 3. Untuk mengungkap dan melihat tinjauan pendidikan Islam terhadap konsep peran dan kesetaraan gender.
Metodologi Penelitian: 1. Jenis penelitian/kajian dalam skripsi ini adalah kajian kepustakaan murni yaitu penampilan argumentasi penalaran keilmuan yang memaparkan hasil kajian pustaka dan hasil pikir peneliti mengenai topik (masalah). 2. Data dan Sumber Data: a. Data: Catatan dan publikasi tentang gender dan pendidikan Islam dalam berbagai buku, jurnal, makalah maupun hasil seminar dan sebagainya. b. Sumber Data: segala hal yang terkait dan berkorelasi dengan peran gender bagi wanita dan pendidikan Islam. 3. Metode Dan Instrumen Pengumpulan Data: Jenis Penelitian Kajian Pustaka (Library Research), b. Instrumen Pengumpulan Data: pedoman dokumentasi yang memuat garis-garis besar dari data., 3. Teknik Analisa Data: Teknik Analisa Data Kualitatif yaitu Teknik Reflektif Thinking (Hilir Mudik).

Dari hasil penelitian dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Konsep kesetaraan gender yang ideal memberikan ketegasan bahwa profesi individual baik dalam bidang spiritual maupun dalam urusan sosial (karir profesional) tidak mesti dimonopoli oleh salah satu jenis kelamin saja. Laki-laki dan perempuan memperoleh kesempatan yang sama dalam meraih prestasi optimal. Namun, dalam kenyataan di masyarakat, konsep ideal ini membutuhkan tahapan dan sosialisasi, karena masih terdapat sejumlah kendala budaya yang sulit diselesaikan. 2. Di dalam Al-Qur'an, prinsip-prinsip keadilan dan kesetaraan gender dapat dilihat sebagai berikut : a. Laki-laki dan perempuan sama-sama sebagai hamba, salah satu tujuan penciptaan manusia adalah untuk menyembah kepada Tuhan. b. Laki-laki dan perempuan sama-sama sebagai khalifah di muka bumi. c. Laki-laki dan perempuan menerima perjanjian primordial. d. Adam dan Hawa terlihat secara aktif dalam drama kosmis: 1) Keduanya diciptakan dari syurga dan memanfaatkan fasilitas syurga. 2) Keduanya mendapat kualitas godaan yang sama dari syetan. 3) Sama-sama memakan buah khuldi dan keduanya menerima akibat jatuh ke bumi. 4) Sama-sama memohon ampun dan sama-sama diampuni Tuhan. 5) Setelah di bumi keduanya mengembangkan keturunan dan saling melengkapi dan saling membutuhkan. c. Kesetaraan gender dapat dipahami kesamaan kondisi bagi laki-laki dan perempuan untuk memperoleh kesempatan dan hak-haknya sebagai manusia agar mampu berperan dan beraprtisipasi dalam kegiatan pendidikan, politik, sosial dan budaya. 3. Pendidikan Islam adalah usaha sadar untuk menyiapkan manusia (peserta didik) agar berkembang menjadi muslim serta utuh yang berkualitas. Dengan kata lain, pendidikan Islam adalah usaha mengembangkan peserta didik agar menjadi manusia yang taqwa, cerdas dan terampil serta mampu berperan dalam masyarakat, nusa dan bangsa. Dalam pengembangan pendidikan dalam Islam meliputi : a. Pendidikan formal. b. Pendidikan informal. c. Pendidikan non formal. 4. Al-Qur'an secara eksplisit memposisikan perempuan pada hakekatnya sama seperti laki-laki, baik sebagai ‘abid maupun sebagai khalifah Allah di muka bumi. Perbedaan yang ada antara laki-laki dan perempuan dimaksudkan agar mereka dapat saling melengkapi dan mendukung guna mencapai misi hidup mereka di dunia

Download file lengkap disini

Pemikiran Pendidikan Islam SOEKARNO

Studi Tentang Pemikiran Soekarno
Terhadap Realitas Dan Konsepsi Pendidikan Islam Di Indonesia

Oleh : Sodik Purnomo
Pembimbing : Drs.Asmaun Sahlan,M.Ag

ABSTRAKSI


             Islam adalah agama sempurna yang akan selalu sesuai setiap ajaranya dengan tingkat perkembangan dan kemajuan masyarakat yang selalu berubah dari waktu ke waktu.. Dimensi ajaran Islam yang pokok, seperti Iman kepada Allah, beribadah selalu kepada-NYA , tunduk kepada Allah SWT adalah tetap, tidak mengalami perubahan.Akan tetapi ajaran-jaran Islam yang berdimensi sosial selalu berubah sesuai dengan tingkat perubahan itu sendiri.
            Sejarah telah membuktikan bahwa ada pengaruh tokoh-tokoh perubahan Islam terhadap pola pikir masyarakat pada kurun waktu tertentu.Ini dimulai dari zaman para sahabat, tabi’in, tabi’-tabi’in sampai pada tokoh-tokoh pembaharuan Islam kontemporer, semisal Jamaluddin Al-Aghani,Abu ‘ala Al-Maududi, Muhammad Bin Abdul Wahab sampai pada tokoh-tokoh pembaharuan di Indonesia, seperti K.H. Hasyim Asy’ari, K.H.Ahmad Dahlan, dan lain-lain sampai pada Soekarno , presiden RI I, yang juga seorang muslim yang inten dalam pergulatan pemikiran Islam.
            Skripsi ini mempunyai tujuan untuk mengehui pemikiran Soekarno tentang pendidikan Islam, dan tentunya terlebih dahulu dibahas tentang pemikiran Soekarno tentang Islam.
            Dalam skripsi ini penulis menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan Library Reseach serta menggunakan analis isi dari objek penelitian yang berupa buku karya Soekarno dan buku tentang Soekarno sebagai penunjang penelitian ini.
                Akhirnya hasil penelitian dalam skripsi ini adalah bahwa Soekarno memiliki konsep, pemikiran historisitas Soekarno karena masyarakat yang mengalami stagnasi, dan beberapa strategi pendidikan Islam demi peningkatan menuju kearah kemajuan yang progresif. Soekarno tergolong pemikiran pendidikan Islam  yang selalu mengedepankan rasionalitas dalam setiap pengembangan pendidikan Islam , seperti tidak setujunya Soekarno tentang konsep pembedaan (dikotomi) antara ilmu agama dan Ilmu umum,ajaran fiqh yang konservatif, moral guru yang rusak,stagnasi pemikiran Islam dan sebaliknya Soekarno sangat mencita-citakan dan mendukung pada konsep pendidikan Islam yang dinamis berorientasi hanya tunduk kepada Allah SWT, ajaran pendidikan Islam yang mengacu pada fiqh dan syariat secara progresif searah dengan tingkat kemajuan masyarakat (modernitas) serta upaya menyeimbangkan antara pendidikan akal dan hati dalam pendidikan Islam .

Download file lengkap disini
 
Copyright © Celotehan Warung Kopi