Oleh: Prof. Dr. Moh. Kasiram
Kami
Berkeyakinan, bahwa kita semua pasti mendambakan terwujudnya suatu tatanan
masyarakat yang maju, adil, makmur, sejahtera dan penuh keberkahan. Namun kita
juga yakin, bahwa masyarkat yang seperti itu, tidak bisa datang dengan
sendirinya, bagaikan jatuh dari langit, akan tetapi kita harus berusaha
mengubah keadaan kita dan berani bekerja keras untuk mencapainya (Al-Qu’an, S 13:11 ). Demikian juga, kitapun harus
menyadari, bahwa di zaman modern ini, untuk membangun suatu bangsa tidak
mungkin terlaksana tanpa penguasaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Achmad
Baiqumi, 1995, hal. 125), dan tanpa memiliki Sumber Daya Manusia (SDM) yang
mampu menanganinya.
Sekarang ini, kita sudah berada di
zaman modern, bahkan sudah akan memasuki era abad 21, ciri yang global, penuh
tantangan dan persaingan. Padahal kita masih merasakan dan menghadapi
kenyataan, danya berbagai kepincangan dan kekurangan, baik dibidang materiil,
spirituil maaupun rendahnya kuallitas SDM yang akan membangun bangsa ini. Oleh
karena itu, tidak mengherankan apabila tema pengembangan Sumberdaya Manusia
yang berkualitas, adalah tema-tema marak diperbincangkan sekarang ini.
Pengembangan SDM pada hakekatnya
merupakan upaya untuk mengaktualisasikan dan mengembangkan seluruh potensi
manusia secara terpadu untuk mencapai kompetensinya sebagai subyek pembangunan
sesuai dengan tuntutan zamannya. SDM yang dibutuhkan dalam pembangunan di era
globalisasi sekarang ini, paling tidak
ada 5 kompetensi yang harus dimilikinya yaitu :
- Kompetensi akademik, yaitu berkaitan dengan penguasaan dan kemampuan metode keilmuan dalam rangka penguasaan dan pengembangan ilmu dan teknologi.
- Kompetensi Profesional, yaitu berkaitan dengan wawasan, perilaku dan kemampuan penerapan ilmu dan teknologi dalam realitas kehidupan masyarakat.
- Kompetensi dalam menghadapi perubahan, yaitu kemampuan untuk mengantisipasi mengelola dan memanfaatkan perubahan untuk mencapai keunggulan dimasa depan.
- Kompetensi kecendekiaan, Yaitu kemampuan untuk memberikan perhatian dan kepedulian nyata kepada sesama manusia atau kepedulian sosial.
- Kompetensi nilai-nilai dan sikap, yaitu kemampuan untuk selalu menempatkan segala persoalan dalam kerangka nilai-nilai Pancasila, budaya bangsa, iman dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa (Mungin Eddy Wibowo, 1997).
Tujuan pengembangan SDM seperti ini , orientasinya, bukan lagi menempatkan manusia sebagai faktor produksi untuk memperoleh
pertambahan nilai ekonomis, seperti yang digariskan dalam PJPT I, akan tetapi
setelah memasuki PJPT II, orientasi pengembangan SDM ditekankan pada meletakkan
manusia sebagai sumber utama dalam peningkatan produktivitas ekonomi dan
sebaliknya modal, teknologi dan faktor-faktor produksi yang lain, difungsikan
sebagai penunjang terhadap kreativitas SDM itu sendiri (Budi Rajab, 1996).
Dalam hal ini, disamping SDM dituntut untuk memiliki dan menguasai ilmu dan
teknologi serta ketrampilan professional, agar bisa memasuki dunia kerja, juga
diharapkan memiliki sikap mandiri tegas,
wawasan yang luas, berorientasi pada nilai-nilai moral serta bisa berfikir
kreatif dan inovatif dalam menghadapi masa depan.
File lengkap silahkan unduh di sini.
Judul: Penelitian Pendidikan Dalam Perspektif Pemberdayaan Sumber Daya Manusia
Ditulis oleh Unknown
Rating Blog 5 dari 5
Item Reviewed: Penelitian Pendidikan Dalam Perspektif Pemberdayaan Sumber Daya Manusia
Semoga artikel Penelitian Pendidikan Dalam Perspektif Pemberdayaan Sumber Daya Manusia ini bermanfaat bagi saudara. Silahkan membaca artikel kami yang lain.
0 komentar:
Post a Comment
Silahkan berkomentar yang baik, jangan spam/ SARA
Boleh masang link asal jangan LiveLink, karena pasti saya hapus... THANKS