Oleh : A. Malik Fadjar
Beberapa puluh tahun yang lalu, tepatnya tanggal 1 Juli
1959, setelah tamat sebagai siswa Ikatan Dinas Kementerian Agama (Detpartemen
Agama) pada pendidikan Guru Agama Atas Negeri (PGAAN) di Yogyakarta, saya
secara resmi diangkat sebagai guru agama dengan pangkat dan golongan : Guru
Muda Agama (D2/I) pada SekolahRakyat Negeri (SRN) di Kabupaten Sumbawa Besar Nusa Tenggara Barat.
Tiga puluh enam tahun kemudian, berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. :
99192/A2.IV.1/C/1994, Saya secara resmi diangkat sebagai Guru Besar Madya dalam
Ilmu Pendidikan Agama Islam pada IAIN Sunan Amapel Fakultas Tarbiyah Malang.
Dua peristiwa diatas sengaja saya
ungkap dan sekaligus sebagai pembuka orasi iini, karena jarak perjalanan selama
36 tahun itu (1959-1995), selain telah memberikan pengalaman hidup lahir dan
batin dalam mengemban tugas profesi keguruan, juga semakin memperkuat keyakinan
saya tentang arti strategis pendidikan dalam hidup dan kehidupan umat manusia.
Karena sesungguhnya, “tiada kekayaan lebih utama dari pada akal, tiada kepapaan
lebih menyedihkan dari pada kebodohan, dan tiada warisan lebih baik daripada
pendidikan “(Nahjul Balaghah). Dan,
“sesungguhnya Tuhan tidak menempatkan manusia di atas manusia yang lain. Kalau
kenyataan dalam masyarakat memang ada orang yang berkedudukan tinggi dan ada
pula yang rendah, perbedaan ini disebabkan
karena yang berkedudukan tinggi telah mementingkan pendidikkan,
sedangkan yang rendah , sebaliknya” Fukuzawa Yukichi, 1985).
Berangkat dari keyakinan itu pada
kesempatan yang baik dan dalam rangka memenuhi persyaratan formal serta berbaai
pertanda simbolik untuk menduduki jabatan guru besar, hari ini, di hadapan
sidang senat Institut dan hadirin yang terhormat, saya sampaikan pidato
pengukuhan dengah tema :”Pengembangan Pendidikan Islam Yang Menjanjikan Masa
Depan”.
Pemilihan tema ini didasarkan atas beberapa pertimbangan, antara lain pertama,
sejarah telah mencatat tentang kehadiran dan peran pendidikan Islam dalam
perjuangan bangsa Indonesia, khususnya dalam ikut memajukan dan mencerdaskan
umat dan masyarakat, baik sebelum dan sesudah kemerdekaan; ke dua, konstitusi
Negara Republik Indonesia yang bedasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945
telah menempatkan keberadaan dan peran pendidikan Islam sebagai bagian tidak
terpisahkan dari kebijakan politik pendidikan nasional; ke tiga, Undang-Undang
nomnor 2 tahun 1989 tentang sistem pendidikan nasional; ke empat, Obsesi
umat Islam yang cenderung semakin kuat untuk mengembangkan pendidikan Islam
sebagai pendidikan alternatif; Dan ke lima, sesuai dengan kedudukan saya
sebagai staf pengajar pada IAIN Sunan Ampel Fakultas Tarbiyah di
Malang-----salah satu lembaga pendidikan negeri yang betanggung jawab dalam
melaksanakan sistem pendidikan nasional dan dalam pembangunan sumber daya
manusia Indonesia.
File lengkap silahkan unduh di sini.
File lengkap silahkan unduh di sini.
Judul: Pengembangan Pendidikan Islam Yang Menjanjikan Masa Depan
Ditulis oleh Unknown
Rating Blog 5 dari 5
Item Reviewed: Pengembangan Pendidikan Islam Yang Menjanjikan Masa Depan
Semoga artikel Pengembangan Pendidikan Islam Yang Menjanjikan Masa Depan ini bermanfaat bagi saudara. Silahkan membaca artikel kami yang lain.
0 komentar:
Post a Comment
Silahkan berkomentar yang baik, jangan spam/ SARA
Boleh masang link asal jangan LiveLink, karena pasti saya hapus... THANKS